Selasa 17 Mar 2015 22:49 WIB

Kampanye Netanyahu Soal Palestina Gagal Mendongkrak Suara

Rep: Gita Amanda/ Red: Agung Sasongko
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dalam kampanyenya menjelang pemilihan umum, pada Selasa (17/3), Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berjanji di bawah kepemimpinannya nanti tak akan ada negara Palestina.

Namun janji Netanyahu tersebut nampaknya gagal meningkatkan prospeknya dalam pemilu, terlihat dari partai rivalnya unggul dalam jajak pendapat terbaru. Dalam kampanye terakhirnya pada Senin (16/3) lalu, Netanyahu menjanjikan bahwa di bawah kepemimpinannya nanti tak akan ada negara Palestina.

Kampanyenya tersebut bertujuan menarik perhatian para pemilih garis keras. Ia mengklaim, setiap negara yang didirikan berdampingan dengan Israel akan dikontrol oleh ekstremis Islam. Menurutnya negara tersebut akan terus menyerang Israel dengan roket.

"Siapa yang mau hal seperti itu?" ujar Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan televisi Israel TV Channel 10, setelah memberikan suaranya pada Selasa pagi.

Namun menurut jajak pendapat terbaru, Partai Likud yang dipimpin Netanyahu kalah empat kursi dari partai rivalnya Uni Zionis.

Seperti dilansir Aljzirah, sekitar enam juta penduduk Israel akan ambil bagian dalam pemungutan suara memilih 120 orang wakil untuk mengisi Knesset atau parlemen Israel. Kurang lebih 10 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah dibuka di seluruh wilayah Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement