REPUBLIKA.CO.ID, BALTIMORE -– Muslim yang berada di kota terbesar Maryland Baltimore telah berkampanye untuk mendapatkan hari libur pada dua hari suci mereka.
Muslim di sana berharap kedua hari raya besar umat Islam, yakni Idul Fitri dan Idul Adha ini diakui sebagai hari libur di sekolah.
Muslim Baltiomore akan terus memperjuangkan permintaan dua hari libur pada Idul Fitri dan Idul Adha. Mereka akan terus berusaha meski beberapa bulan sebelumnya permintaan mereka di Montgomery, negara bagian timur ditolak.
"Aku tidak meminta banyak, hanya meminta kesetaraan mungkin," ujar salah satu Muslim yang menghadiri kampanye itu, Farah Ibrahim, seperti yang dikutip laman HYPERLINK "http://onislam.net"onislam.net, Rabu (18/3)
Permintaan Ibrahim tersebut serupa dengan yang dibuat beberapa kali selama dekade terakhir. Yakni, yang selama ini dilakukan para pemimpin Muslim di Baltimore.
Untuk siswa Muslim, mereka menghadapi pilihan sengit antara dua pilihan yang membingungkan dalam permasalahan ini. Bingung antara tidak masuk sekolah atau perjuangkan agar dua hari raya itu diliburkan.
Muslim di wilayah ini juga merasa sikap diskriminasi terhadap mereka sudah terlalu besar. Sebab, hal yang dirasakan mereka berbeda sekali dengan yang dialami umat Kristen dan Yahudi di wilayah itu.
Kedua agama ini malah mendapatkan hari libur pada waktu perayaan agamanya. "Saya mendengar dari anggota masyarakat dan anak-anak bahwa mereka telah merasa didiskriminasikan," ujar Masyarakat Islam Baltimore, Muhammad Jameel.