REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang veteran Angkatan Udara Amerika Serikat dituduh memberikan dukungan pada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ia diduga memberikan dukungan materil kepada kelompok dan berusaha menghambat proses peradilan.
Seperti dilansir Reuters, dewan juri federal di New York mendakwa Tairod Nathan Webster Pugh atas tuduhan membantu kelompok ISIS. Ia diseret ke pengadilan federal di Brooklyn, Rabu (18/3) pagi.
Jaksa menuduh Pugh, seorang spesialis sistem instrumen avionik Angkatan Udara AS, berusaha untuk bergabung dengan ISIS Januari lalu. Ia diduga melakukan perjalanan dari Mesir ke Turki dan mencoba menyeberang ke perbatasan Suriah.
Pemerintah Turki kemudian mengirimnya kembali ke Mesir dan menahannya, sebelum akhirnya mendeportasi Pugh ke AS. Saat tiba di Mesir, Pugh membawa beberapa perangkat elektronik termasuk sebuah ponsel dengan foto senapan mesin di dalamnya.
Agen federal juga menyelidiki laptop dan perangkat lain, dan menemukan video propaganda ISIS. Meski Pugh ditangkap pada Januari, namun kasus baru di bawa ke pengadilan pada Selasa (17/3).
Jaksa mengatakan, sebelum melakukan perjalanan ke Mesir Pugh telah dipecat dari pekerjaannya sebagai montir pesawat untuk sebuah perusahaan di Timur Tengah. Ia telah tinggal di luar negeri selama setahun. Pengacara Pugh, Michael Schneider, mengatakan kliennya mengaku tak bersalah.
Sementara itu rekan kerja Pugh di American Airlines mengatakan pada FBI, Pugh pernah menyatakan simpatinya pada Osama bin Laden. Pugh menurutnya juga pernah membenarkan pemboman kedutaan AS pada 2008 dan menyatakan sentimen anti-Amerika.
Rekannya itu mengatakan, Pugh masuk Angkatan Udara pada 1986-1990. Ia masuk Islam setelah pindah ke San Antonio, Texas pada 1998.