Kamis 19 Mar 2015 07:34 WIB

Netizen Sinis Produk Halal, Pebisnis Muslim Buat Tagar #illeatwithyou

Rep: c 94/ Red: Indah Wulandari
Makanan halal di salah satu supermarket di Eropa.
Foto: Reuters/ca
Makanan halal di salah satu supermarket di Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, ILLAWARRA -- Sebuah restoran Lebanon di Illawarra, Australia meluncurkan kampanye #illeatwithyou setelah pesan anti-Islam diposting pada halaman Facebook miliknya.

Sang pemilik restoran yang seorang Muslim Omar Nemer, menerima komentar di salah satu foto Facebook yang mendesak agar orang memboikot bisnis Islam. Maka, ia pun membalasnya dengan sejumlah postingan dan tagar tersebut.

Omar meminta agar orang-orang di dunia maya itu memberikan ‘like’ atas posting miliknya. Hal itu dilakukan jika mereka masih mempercayai hak azasi manusia.

Omar sangat gembira atas respon netizen. Lantaran keseluruhan posting yang diterimanya dibanjiri lebih dari 1.000 like dan ratusan komentar.

"Wollongong merespon dengan sangat baik dan dalam waktu tiga jam kami memiliki lebih dari seribu orang ‘like’ pada postingan. Ini merupakan dukungan yang besar sehingga membuat kami semua sangat senang tinggal di sebuah komunitas yang indah," katanya seperti dilansir abc.net.au, Kamis (19/3).

Salah satu kampanye anti-halal menyatakan tidak pernah mendukung restoran tersebut karena para netizen percaya jika label halal tidak punya tempat dalam masyarakat beradab.

“Tinggalkan kebiasaan buruk itu belakang, ketika Anda datang ke sini," ujar mereka.

Komentar terkait memboikot bisnis Islam jugadatang setelah kampanye media sosial tahun lalu yang mendorong orang untuk memboikot coklat Cadbury karena bersertifikasi halal.

Komentar pedas tentang halal pun berhamburan.

“Apa cara halal? Saya yakin apa halal benar-benar berarti.”kata satu pengguna akun Facebook yang mempostingkan pertanyaan tersebut.

Dengan cepat, pemilik restoran  merespon dan menjelaskan apa yang dimaksud dengan makanan halal.

"Makanan halal adalah a). Makanan yang merupakan daging yang diberkati (didoakan) sebelum membunuhnya. Hal ini dilakukan untuk berterima kasih kepada Tuhan agar memberikan kita kesempatan untuk memiliki daging ini. Dan b). Agar hewan mengeluarkan sebanyak mungkin darah," tulis pemilik akun Samaras Restaurant Woonona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement