REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena komentarnya mengenai pemilih Arab-Israel setelah kemenangannya dalam pemilihan umum.
"AS sangat prihatin dengan retorika yang berusaha menyingkirkan warga Arab-Israel," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest kepada wartawan di dalam pesawat Air Force One, Rabu (18/3).
Dia mengatakan itu merusak nilai dan idealisme demokratis yang penting bagi demokrasi AS dan bagian penting yang menyatukan Amerika Serikat dan Israel.
Di dalam rekaman video di laman Facebooknya pada Selasa (17/3), Netanyahu mengatakan kepada pendukungnya sangat banyak pemilih Arab akan memberi suara. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan kekuasaan sayap-kanan ialah pergi ke tempat pemungutan suara dan memperkecil jurang pemisah antara Partai Likudnya dan Uni Zionis.
Shelly Yachimovich, anggota parlemen dari Uni Zionis menilai pernyataan Netanyahu rasis.
Earnest juga kembali menegaskan pengesahan AS atas penyelesaian dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
"Itu telah menjadi kebijakan Amerika Serikat dan akan terus menjadi pandangan Presiden penyelesaian duanegara adalah cara terbaik menangani ketegangan dan ketidakstabilan," kata Earnest.