Kamis 19 Mar 2015 15:13 WIB

Palestina Minta Israel Hormati Komitmen Dua Negara

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Rakyat Palestina pada Rabu (18/3) menyampaikan pesimisme mereka mengenai tercapainya perdamaian menyeluruh di wilayah itu, setelah Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu menang dalam pemilihan anggota parlemen di Israel.

Hasil pemilihan umum tersebut memperlihatkan Partai Likud meraih kemenangan besar dan mengalahkan pesaing utamanya Uni Zionis. Radio Israel menyatakan Partai Likud mengantungi 30 kursi di parlemen, sementara Uni Zionis memperoleh 24 kursi.

Pemerintah Palestina mengumumkan akan berhubungan dengan pemerintah Israel yang mematuhi konvensi internasional.

Kantor berita Palestina WAFA mengutip juru bicara Palestina Nabil Abu Rdeinah mengatakan Presiden Palestina tidak peduli siapa yang menjadi perdana menteri Israel.

"Apa yang kami ingin ialah melihat pemerintah Israel yang mengakui penyelesaian dua negara dan Yerusalem Timur adalah ibu kota Negara Palestina," kata Abu Rdeinah di dalam pernyataan.

Pemilihan umum Israel berlangsung saat pembicaraan perdamaian dengan Palestina macet sejak April tahun lalu. Dan belakangan, pada 8 Juli Israel melancarkan agresi militer darat dan udara terhadap Jalur Gaza, yang berlangsung selama 50 hari dan menewaskan 2.200 orang Palestina.

Hubungan antara Israel dan Palestina menjadi makin tegang setelah Palestina memutuskan pada penghujung Desember untuk bergabung dengan 20 lembaga dan kesepakatan internasional, termasuk Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Sebagai reaksi, Israel pada Januari menahan uang hasil pajak rakyat Palestina.

Awal Maret, Dewan Sentral Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) memutuskan menghentikan kerja sama keamanan dengan Israel. Para pengamat percaya dihentikannya kerja sama keamanan bisa mengarah kepada bentrokan menyeluruh antara kedua pihak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement