REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Kelompok Radikal ISIS mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa berdarah yang terjadi di Museum Bardo, Tunisia pada Rabu (18/3) kemarin.
Dalam pengakuannya melalui rekaman audio yang diposting di media online, mereka menyebutkan 2 orang penyerang yakni Abu Zakaria al-Tunisi dan Abu Anas al-Tunisi yang melakukan penyerangan.
“Berkati invasi ke salah satu sarang kafir di Tunisia," ujar pernyataan itu seperti dikutip Fox News, Kamis (19/3).
Disebutkan dalam pernyataan tersebut, serangan ditargetkan kepada warga negara ‘Tentara Salib’. Mereka juga berjanji akan melakukan serangan lebih lanjut dari peristiwa tersebut.
Sementara belum ada diverifikasi terkait rekaman tersebut termasuk juga komentar dari Pemerintah Tunisia.
Pada Kamis pagi waktu setempat, polisi Tunisia juga telah menangkap 9 orang yang terkait dengan peristiwa berdarah yang terjadi di Museum Bardo itu. Setidaknya 23 orang tewas kejadian tersebut termasuk diantaranya 20 turis asing.