Sabtu 21 Mar 2015 09:00 WIB

PBB Mediasi Perang Saudara di Yaman

Rep: C08/ Red: Ani Nursalikah
Ribuan warga Yaman mendemo milisi Houthi.
Foto: Reuters
Ribuan warga Yaman mendemo milisi Houthi.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Utusan khusus PBB yang memantau situasi terkini di Yaman mengatakan, Yaman saat ini dalam situasi konflik dan perang saudara.

Salah satu anggota utusan PBB Jamal Benomar mengatakan Dewan Keamanan (DK) akan segera memediasi pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Benomar mengatakan PBB telah mencoba mendatangkan semua pihak, termasuk kekuatan regional dalam penyelesaian konflik.

"Ini adalah kombinasi dari skenario seperti Suriah, Libya dan Irak. Ini skenario yang mengerikan dan semua pihak menyadari setiap upaya harus dilakukan untuk jalan damai,” kata Benomar dikutip dari situs Al Jazeera, Jumat (20/3).

Yaman saat ini sedang terjebak dalam situasi perebutan kekuasaan antara pihak pemerintahan yang baru saja digulingkan Abd-Rabbu Mansour Hadi dengan pihak pemerintah yang menguasai secara de facto oleh gerilyawan Syiah Houthi.

Kabar terbaru menyebutkan kelanjutan perang saudara di Yaman menyebabkan terjadinya peledakan sebuah bom di masjid di ibu kota Sanaa. Peristiwa yang menewaskan 126 orang tersebut diduga untuk menyerang salah satu pemuka agama dari pihak Houthi, yaitu Al-Murtada bin Zaid al-Muhatwari.

Selain itu dua petinggi senior Houthi lainnya Taha al-Mutawakkil dan Khalid Madani juga dikabarkan luka-luka. Perang saudara di Yaman ini juga diketahui dicampuri oleh gerakan militer ISIS. Organisasi radikal itu sudah berdiri di Yaman sejak November 2014. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement