REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setiap masjid di Inggris kini dipantau untuk menghentikan upaya doktrin yang dilakukan sejumlah simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kontrol ketat menyusul dilaporkan hilangnya gadis 22 tahun yang diduga telah bergabung ISIS.
"Ekstrimis telah meracuni pikiran-pikiran anak muda," kata pemimpin Muslim dari Black Country, Muhammad Yasin Khan, dilansir Express n Star, Sabtu (21/3).
Muhammad Yasin mengatakan, anak-anak banyak menjadi target ekstrimis melalui internet, dan saat ini mereka para pendoktrin sudah berani turun langsung ke Masjd-masjid di Inggris.
Kampanye penjagaan ketat ini juga mendapat dukungan dari kepolisian setempat, West Midlands. "Mereka bukan Islam Inggris, jika mereka tidak setia kepada negara mereka," tegasnya.