Ahad 22 Mar 2015 22:00 WIB

Milisi Huthi Rebut Bandara Penting di Yaman

Yaman
Foto: ceegaag.net
Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Milisi Huthi Syiah dan sekutunya, Minggu, merebut bandar udara di kota strategis Yaman, Taez, dari pasukan setia kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, kata sumber keamanan.

Taez terletak di Yaman tengah di jalan Sanaa --yang dikuasai Huthi pada September-- dengan kota bagian selatan, Aden, tempat Hadi mengamankan diri pada bulan lalu setelah lari dari penahanan rumah di ibu kota negara itu.

Kendali di kota itu akan membuat kelompok Huthi dan pasukan yang loyal kepada manan presiden Ali Abdulah Saleh mempersulit pergerakan Hadi.

Ali Abdullah Saleh sendiri didepak pada awal 2012 setelah satu tahun berlangsungnya unjuk rasa berdarah.

Sekitar 300 pria, termasuk pejuang Huthi yang mengenakan seragam militer dan disebut sebagai pasukan khusus, telah ditempatkan di bandar udara sementara penguatan-penguatan terus berdatangan dari Sanaa melalui udara dan darat, kata sumber tersebut.

Pasukan khusus, yang sebelumnya dikenal sebagai pasukan keamanan pusat, merupakan sebuah unit yang dianggap dekat dengan Saleh.

"Prajurit-prajurit ini adalah para pengikut bekas presiden Saleh," kata seorang sumber militer kepada AFP.

Milisi Huthi juga berpatroli di daerah-daerah perumahan di kota tersebut dan memperluas keberadaannya hingga ke selatan dengan mendirikan pos-pos pemeriksaan di Raheda, sekitar 80 kilometer bagian barat Taez menuju Aden, kata sumber-sumber keamanan.

Milisi Huthi mulai berdatangan di Taez pada Sabtu, satu hari setelah terjadinya sejumlah pemboman bunuh diri yang mengincar masjid-masjid Huthi di Sanaa hingga menewaskan 142 orang dan melukai 351.

Serangan tersebut dinyatakan dilakukan oleh kelompok pejihad Negara Islam.

Di sisi lain, pasukan yang setia kepada Hadi dan pasukan paramiliter selatan telah dikerahkan di provinsi Lahj, sebelah utara Aden, untuk mengantisipasi kemungkinan serangan oleh milisi-milisi Huthi, kata seorang sumber militer.

Hadi telah berupaya untuk memperkuat basis kekuasaannya di Aden, yang ia nyatakan sebagai ibu kota sementara setelah ia menarik kembali pengunduran diri yang diajukannya di bawah tekanan Huthi.

Pada Kamis, pasukannya menguasai markas pasukan khusus di Aden setelah sang komandan menolak keputusan Hadi untuk memberhentikannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement