Ahad 22 Mar 2015 22:51 WIB

AS Makin Waspada dengan Ancaman ISIS

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Jurnalis Kenji Goto dan kontraktor Haruna Yukawa disandera kelompok ISIS.
Foto: News.com
Jurnalis Kenji Goto dan kontraktor Haruna Yukawa disandera kelompok ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer AS menyerukan agar pemerintah meningkatkan kewaspadaan setelah ancaman ISIS terhadap sekitar 100 personelnya dilakukan melalui media online. Daftar nama dan alamatnya pun telah diunggah dalam sebuah situs jaringan kelompok tersebut beserta seruan agar mereka dibunuh.

"Pertimbanganan kewaspadaan dan perlindungan pasukan masih menjadi prioritas bagi komandan dan personel mereka," kata Juru Bicara Korps Marinir AS Letkol John Caldwell, dilansir BBC, Ahad (22/3).

Ia pun menyarankan agar para marinir mengecek kembali jejak mereka dalam media online guna memastikan pengaturan privasi agar lebih dibatasi.

Pentagon menyatakan ancaman tersebut belum diverifikasi dan akan diselidiki lebih lanjut. Sedangkan, kelompok jaringan ISIS mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi tersebut dengan menyadap server dan database.

Namun, pejabat AS menyatakan sebagian besar data ada dalam domain publik. Seorang sumber keamanan AS pun menyebutkan, nama yang ada dalam daftar tersebut telah dihubungi.

Kelompok yang menyebut dirinya sebagai Divisi Penyadap ISIS, mengatakan nama-nama personal AS tersebut telah berpartisipasi dalam misi AS melawan ISIS. Kelompok itu pun meminta para pendukungnya di AS untuk melakukan langkah terakhir terhadap nama-nama itu.

Seorang pejabat pertahanan AS mengaku masih belum dapat mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut. Namun pihaknya tengah menyelidiki ancaman ini.

AS dan para sekutunya selama ini telah gencar melakukan serangan udara melawan militan ISIS di Irak dan Suriah sejak September silam. Seperti diketahui, kelompok ISIS telah menguasasi sebagian besar wilayah di kedua negara itu.

Bahkan, mereka tak segan-segan melakukan tindakan brutal dan keji terhadap kelompok minoritas lainnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement