REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Gretty Amaya, ibu satu anak di Miami, memiliki pekerjaan paruh waktu yang tidak biasa selepas melahirkan. Ia memompa air susu ibu (ASI) miliknya dan menjualnya sebagai produk komoditas.
Dilansir dari New York Times, Ahad (22/3), Amaya mengaku melakukan hal tersebut awalnya karena ia harus membayar tagihan persalinan. Sejauh ini, ia telah mendapatkan keuntungan sebesar 2.000 dollar AS.
ASI beku yang diproduksi Amaya dan ratusan perempuan lain di Amerika Serikat dijual ke sebuah pabrik farmasi. ASI tersebut dinilai sebagai produk susu berprotein tinggi yang baik diberikan pada bayi yang lahir prematur. Harga ASI tersebut mencapai ribuan dolar.
ASI yang dijadikan komoditas industri merupakan hal yang baru dalam industri bioteknologi, namun bisnis ini berkembang dengan pesat. Perusahaan yang bergerak dalam bidang ini Prolacta Bioscience, mulai mengembangkan ASI dari donor. ASI itu akan menjadi produk medis, yaitu globulin imun yang membantu melawan infeksi dan percepatan pembekuan darah pada penderita hemofilia.
"ASI merupakan plasma putih," ujar kepala perusahaan Prolacta Bioscience Scott A Elster.
ASI diketahui tidak hanya berperan sebagai nutrisi yang sangat baik bagi bayi, tapi juga bisa diberikan kepada orang dewasa untuk mengobati penyakit usus. Namun, komersialisasi ASI membuat banyak orang resah. Mereka khawatir perusahaan akan fokus pada produk nutrisi bayi dari ASI sehingga menyaingi produk susu formula.
"Ada kompetisi dalam bisnis ASI ini," ujar Direktur Eksekutif Bank Susu di Austin Kim Updegrove.