REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Perdana Menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew dan salah satu tokoh pendiri bangsa yang berpengaruh dalam politik Asia pasca kolonial wafat, Senin (23/3). Lee Kuan Yew meninggal dunia pada usia 91 tahun di Rumah Sakit Umum Singapura.
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menyatakan hari berkabung nasional selama tujuh hari untuk menghormati wafatnya Lee Kuan Yew. "Hari berkabung nasional di Singapura diperingati sebelum Lee Kuan Yew dikremasi pada 29 Maret mendatang," ujar Lee Hsien Loong, seperti dilansir AFP News, Senin (23/3).
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyatakan rasa duka atas kepulangan Lee Kuan Yew. Ia memuji Lee Kuan Yew sebagai tokoh sejarah yang akan selalu dikenang dunia.
"Dia adalah seorang tokoh sejati yang akan dikenang generasi yang akan datang sebagai bapak pembangunan Singapura modern dan sebagai salah satu tokoh besar Asia," kata Obama dalam sebuah pernyataan.
Tak hanya Obama, Sekjen PBB, Ban Ki Moon juga turut memberikan ucapan selamat tinggal pada Lee. "Lee Kuan Yew adalah tokoh legendaris di Asia, dihormati atas kepemimpinan yang kuat dan kenegarawanannya," kata dia.
Kesehatan Lee Kuan Yew semakin memburuk setelah istrinya meninggal pada 2010. Ia sempat dirawat di rumah sakit selama hampir tujuh minggu setelah menderita pneumonia akut.