REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi mengatakan pelaku ketiga yang menewaskan 23 orang dalam serangan Museum Bardo masih berada dalam pengejaran polisi, Ahad (22/3). Sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing.
''Untuk memastikan, pelaku ada tiga berdasarkan hasil identifikasi dan gambar yang tertangkap kamera,'' kata Essebsi dalam wawancara televisi Europe 1, iTELE dan koran Le Monde.
Ia mengatakan orang ketiga ini telah melarikan diri. ''Tapi ia tak akan pergi jauh,'' tambahnya.
Dua tersangka penembakan tewas di lokasi kejadian saat baku tembak dengan polisi. Sementara 20 orang lain yang diduga terlibat masih dalam penyelidikan. Beberapa di antara mereka diketahui baru pulang dari Suriah dan Libya setelah bertarung bersama ISIS.
Pihak berwenang Tunisia mengatakan investigasi masih berlangsung. Mereka menyebut tersangka ketiga ini lebih terlibat dalam serangan langsung dan logistik daripada bertugas sebagai penembak. Polisi menyebutnya seorang ekstremis.
Serangan kali ini menjadi yang terburuk dalam sejarah Tunisia. Meski demikian, menteri pariwisata mengatakan belum ada penurunan signifikan pada jumlah wisatawan ke Tunisia.