Selasa 24 Mar 2015 19:39 WIB

Australia Ingin Rekrut Lebih Banyak Tentara Wanita

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN  -- Angkatan Bersenjata Australia (ADF) meluncurkan kampanye untuk merekrut lebih banyak wanita sekaligus mengubah tradisi di lingkungan militer negara itu.

Kampanye bersama ini diluncurkan Angkatan Laut (Royal Australian Navy), Angkatan Darat (Australian Army) serta Angkatan Udara (Royal Australian Air Force) di Darwin.

Kepala Staf AL Tim Barrett menjelaskan sejauh ini hanya 18 persen wanita yang menjalani karir sebagai tentara di AL Australia padahal secara populasi proporsi mereka lebih dari 51 persen.

"Kita perlu lebih banyak wanita di dalam Angkatan Bersenjata," katanya baru-baru ini.

Tim Barrett menyatakan bahwa karir sebagai tentara tidaklah bertentangan dengan tuntutan mengasuh dan membesarkan anak. Ia mencontohkan seorang tentara wanita Australia yang juga seorang ibu kini turut membantu menyalurkan bantuan bagi korban badai di Vanuatu.

"Sejumlah perwira wanita AL yang bertugas di kapal perang baru saja kembali dari tugas mengejar bajak laut di perairan Afrika Timur," katanya menambahkan.

"Ada pula pilot wanita AU yang kini menerbangkan pesawat pembawa bantuan ke Vanuatu," kata Barrett.

Ia mengatakan, AL Australia menargetkan untuk meningkatkan jumlah tentara wanitanya menjadi sekitar 25 persen di tahun 2023. Hal serupa juga akan dilakukan di lingkungan AU.

Sementara di kalangan AD, tentara wanita hanya sekitar 12 persen dan akan ditingkatkan menjadi sekitar 15 persen di tahun 2018.

Salah seorang tentara wanita Kopral Alana Ireland kepada ABC mengatakan, ia mendapat banyak pengalaman selama 4 tahun karirnya sebagai tentara.

Kini ia aktif terlibat dalam kampanye untuk merekrut lebih banyak wanita ke dalam Angkatan Bersenjata Australia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement