Selasa 24 Mar 2015 13:00 WIB

NASA Teliti Dampak Perjalanan Antariksa terhadap Tubuh Manusia

Astronot AS dan Kosmonot Rusia saat berfoto bersama di luar angkasa.
Foto: Mashable
Astronot AS dan Kosmonot Rusia saat berfoto bersama di luar angkasa.

REPUBLIKA.CO.ID, KAZAKHSTAN  Dua astronot kembar identik berharap bisa memberikan pemahaman yang lebih baik bagi badan antariksa AS (NASA), mengenai dampak perjalanan jarak jauh di antariksa terhadap tubuh manusia, dalam sebuah eksperimen yang baru pertama kali dilakukan.

Dalam upaya untuk menerbangkan misi berawak ke Mars, dua astronot kembar yang berpengalaman, Mark dan Scott Kelly, akan ikut dalam sebuah studi selama setahun.

Kepala Program Riset Manusia di NASA, Dr. John Charles, mengatakan timnya akan membandingkan kedua astronot itu untuk mempelajari bagaimana perjalanan di antariksa yang lama berdampak pada tubuh manusia.

“Ini merupakan kesempatan baik untuk membandingkan langsung dua orang kembar identik. Ini juga merupakan cara untuk memanfaatkan teknologi medis abad ke-21 untuk memahami apa yang terjadi pada manusia dalam penerbangan antariksa jarak jauh,” kata Charles.

Astronot Scott Kelly akan tinggal selama setahun di Stasiun Antariksa Internasional (ISS), yang akan menjadi rekor terlama bagi NASA.

Sementara saudara kembarnya, Mark Kelly yang menikah dengan mantan angora Kongres AS Gabby Giffords, akan berada di darat dan bertindak sebagai kontrol dalam eksperimen dan analisis fisik eksperimen NASA itu.

Scott Kelly mengatakan eksperimen itu akan membantu para periset untuk mempelajari dampak negatif antariksa terhadap fisik manusia dan, berharap bisa menemukan cara untuk mengurangi dampak-dampak itu.

Selama dalam program Antariksa Internasional itu, Scott akan melakukan sejumlah eksperimen serta menjalani tes-tes medis. Misi itu akan diluncurkan hari Jumat (27/3) ini dari Kazakhstan.

Para ilmuwan berharap bisa mempelajari lebih banyak lagi mengenai dampak antariksa pada tubuh manusia untuk menyiapkan penerbangan panjang ke Mars. Scott Kelly akan bergabung di stasiun antariksa internasional dengan Kosmonot Rusia Mikhail Kornienko, yang juga akan tinggal di sana selama setahun.

sumber : VOA Indonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement