Selasa 24 Mar 2015 12:41 WIB

Anak Kecil Afrika ini Gagalkan Aksi Pemerkosaan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi pemerkosaan
Foto: www.jeruknipis.com
Ilustrasi pemerkosaan

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Seorang anak laki-laki menggagalkan aksi kejahatan yang menimpa seorang anak perempuan di Kenya, Senin (23/3). Anak sekolah ini melihat seorang pria menyeret anak perempuan ke sungai Nairobi.

Pria dewasa itu terlihat memaksa membuka celana sang anak. Tersangka diduga akan melakukan tindak perkosaan. Melihat ketidaksenonohan tersebut, sang anak laki-laki ingat peraturan yang baru saja dipelajarinya.

Ia telah dilatih untuk membela anak perempuan yang terancam pelecehan seksual. Sang anak ini langsung berteriak meminta pertolongan orang lain untuk membantunya menyelamatkan sang anak perempuan.

''Ini akan sangat fatal, jika pria itu berhasil melecehkan anak tersebut, ia bisa langsung membuangnya ke sungai,'' kata Collins Omondi, salah satu anggota dalam program melawan kekerasan terhadap wanita di Nairobi, Your Moment of Truth. Omondi adalah orang yang mengajarkan anak laki-laki untuk membela perempuan.

Program ini dijalankan oleh badan amal Ujamaa Africa yang mengajarkan remaja laki-laki untuk melawan kekerasan dan pelecehan terhadap wanita. Peneliti dari Stanford University, University of Nairobi and United States International University-Africa mengatakan pelatihan ini cukup efektif untuk meningkatkan kepedulian dan bagaimana memperlakukan wanita.

Pelatihan ini membuat pria lebih peduli ketika melihat pelecehan. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Interpersonal Violence menyatakan intervensi mereka meningkat 185 persen ketika melihat kejadian tak senonoh menimpa perempuan.

''Fokus kurikulum kami adalah meningkatkan maskulinitas positif pria, kekuatan positif mereka dan membuat mereka jadi gentlemen sehingga bisa mencegah pemerkosaan dan membela perempuan,'' kata Omondi. Ketika orang-orang menyebut masalah pemerkosaan berakar di laki-laki, tambahnya, maka mereka bisa jadi solusi.

Program ini menyasar anak sekolah dasar di Nairobi. Sekitar 130 ribu anak akan ikut dalam program selama enam minggu pada akhir 2017. Program didanai oleh pemerintah Inggris yang fokus untuk mencegah kekerasan terhadap wanita.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement