REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB berkabung untuk Perdana Menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, Senin (23/3). Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Presiden Dewan Umum Sam Kahamba Kutesa menyatakan berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian Lee.
Dalam sebuah pernyataan, Ban mengaku sangat sedih dengan kabar meninggalnya pria 91 tahun tersebut. Ia juga menyatakan bela sungkawa untuk keluarga Lee, pemerintah dan segenap warga Singapura.
''Seiring warga Singapura merayakan hari kemerdekaannya yang ke 50 tahun ini, bapak pendiri Lee akan selalu diingat sebagai salah satu pemimpin Asia yang paling menginspirasi,'' kata Ban.
Ia mengaku senang dengan kuatnya hubungan PBB dan pemerintah Singapura.
''Kami akan tetap menjalin hubungan dengan lebih erat,'' katanya menyimpulkan, dikutip Kantor Berita Kuwait, KUNA.
Dalam pernyataan terpisah, Kutesa menyatakan semua negara anggota Dewan Umum dan dirinya secara khusus berbelasungkawa tulus untuk keluarga, pemerintah dan rakyat Singapura.
''Ini adalah sebuah kehilangan besar bagi Singapura,'' katanya.
Kutesa mengatakan Lee akan dikenang sebagai seorang luar biasa yang mengubah negaranya dari status ketiga jadi pertama di dunia. Lee, tambahnya, meninggalkan dampak yang berkesan pada urusan dunia hingga saat ini.