REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketegangan antara Amerika Serikat dan Israel semakin meningkat. Meski demikian, Presiden AS Barack Obama mengatakan perbedaannya dengan PM Benjamin Netanyahu tentang konflik Israel-Palestina bukan masalah pribadi.
"Isu ini bukan masalah dalam hubungan para pemimpin," kata Obama pada reporter merujuk dirinya dan Netanyahu, dikutip Jerusalem Post, Rabu (25/3). Menurutnya, ia memiliki serangkaian urusan lain dengan pemimpin partai Likud itu.
Dikatakan lebih lanjut, masalah tersebut hanya berdasar pada perbedaan kebijakan fundamental dalam perdamaian Timur Tengah. Ia menambahkan, sulit untuk membangun kembali atmosfir kesepakatan damai pascakomentar Netanyahu pada pra pemilu.
Netanyahu mengatakan ia tidak akan ikut serta dalam pembentukan negara Palestina. Namun, Obama berjanji akan mengevaluasi hubungan terbaik antara Israel dan Palestina.
Hubungan antara kedua pemimpin ini telah tegang ketika AS terus berupaya mencapai kesepakatan internasional dengan Iran dalam menghentikan program nuklirnya.