Rabu 25 Mar 2015 10:20 WIB

AS Pertimbangkan Serangan Udara Rebut Kota dari ISIS

Gerakan ISIS di media sosial
Foto: VOA
Gerakan ISIS di media sosial

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika Serikat mempertimbangkan untuk melancarkan serangan-serangan udara dan dapat melakukannya dalam beberapa hari untuk mendukung pasukan Irak dan Syiah yang bertempur untuk merebut kembali Tikrit dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, kata pejabat AS pada Selasa (25/3).

Para pejabat tinggi mempertimbangkan langkah itu setelah usaha untuk mengambil alih Tikrit, kampung halaman mantan orang kuat mendiang Saddam Hussein, kehilangan momentum dalam beberapa hari belakangan ini.

Koalisi pimpinan Amerika Serikat membom kelompok ISIS di bagian utara dan barat Irak tetapi tidak dapat berperan serta dalam operasi Tikrit. Iran telah memainkan peran penting dalam operasi tersebut.

Kemungkinan serangan-serangan udara dekat Tikrit sedang dibahas di tingkat tinggi dan bisa berlangsung beberapa hari atau minggu, ujar seorang pejabat kepada kantor berita AFP. Aspek militer dan diplomatik untuk mengambil opsi itu masih sedang dirancang, kata pejabat itu yang tak bersedia jati dirinya disebutkan.

Dalam suatu pergeseran, koalisi sejak 21 Maret mulai memberikan informasi intelejen dari pengamatan melalui penerbangan-penerbangan untuk melakukan serangan Tikrit, kata seorang perwira militer koalisi sebelumnya di Baghdad.

Para pejabat AS di Washington membenarkan laporan itu mengenai pengamatan dari udara bagi tentara Irak dan milisi dukungan Iran itu. Pemerintahan Presiden Barack Obama telah menyatakan pihaknya tidak mengkoordinasikan operasi militer secara langsung dengan Iran.

Tetapi penerbangan-penerbangan tersebut dan pembahasan mengenai kemungkinan AS melancarkan serangan udara di Tikrit memperlihatkan bagaimana Washington bergerak ke arah kerja sama lebih besar dan tidak langsung dengan Teheran, walaupun keduanya masih belum saling percaya.

Wakil-wakil Obama mengatakan usaha militer terhadap ISIS dikoordinasikan melalui pemerintah Irak, yang bekerja erat baik dengan Iran maupun dengan AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement