Rabu 25 Mar 2015 14:05 WIB

PBB Diminta Sahkan Intervensi Militer di Yaman

Rep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas kepolisian berjaga-jaga di depan Kedutaan Besar AS yang sejak kemarin ditutup di Sanaa, Yaman. Penutupan dilakukan karena situasi Yaman yang dipandang tak kondusif.
Foto: Reuters
Petugas kepolisian berjaga-jaga di depan Kedutaan Besar AS yang sejak kemarin ditutup di Sanaa, Yaman. Penutupan dilakukan karena situasi Yaman yang dipandang tak kondusif.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Presiden Yaman, Abd Rabbu Mansour Hadi meminta Dewan Keamanan PBB mengesahkan intervensi militer, untuk melindungi Yaman. Ia juga meminta PBB mendukung pemerintah untuk mengusir pemberontak Houthi.

Seperti dilansir Aljazirah Rabu (25/3), Presiden Hadi pada Selasa dalam sebuah suratnya pada Dewan juga meminta enam negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan Liga Arab, melakukan intervensi militer. Permintaan itu menurutnya untuk melindungi Yaman dan warganya dari agresi Houthi.

Hadi mengatakan, resolusi harus mengundang negara-negara yang bersedia untuk mendukung pemerintahan sah Yaman. Langkah-langkah ini dipandang dapat membantu melindungi Yaman dan mencegah agresi Houthi.

"Orang-oranh Yaman tak pernah menghadapi agresi keji seperti itu," ungkapnya.

Hadi yang diakui secara internasional sebagai pemimpin negara dan sekutu utama Amerika Serikat itu, meminta DK PBB menyetujui resolusi untuk intervensi militer di negaranya.

Sementara itu pasukan Houthi, telah bentrok dengan pasukan Hadi di setidaknya dua provinsi di selatan. Mereka terus berupaya memperluas pengaruh hingga ke Aden.

Kelompok ini telah menyita sebagian besar wilayah di Yaman, dalam beberapa hari terakhir. Houthi juga telah bergerak ke Aden, kota tempat Hadi melarikan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement