REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu baru-baru ini mengecilkan harapan tercapainya solusi dua negara.
Obama, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (25/3), mengatakan pada Selasa (24/3) Netanyahu belum benar-benar menjelaskan maksud pernyataannya dalam kampanye terkait tak adanya negara Palestina. Ini meningkatkan ketegangan Netanyahu dengan Gedung Putih.
Presiden AS mengatakan, ia sedang mengevaluasi kebijakan AS tentang konflik Israel-Palestina. Namun ia mengatakan komentar Netanyahu kemungkinan menjauhkan harapan tercapainya kesepakatan dua negara.
"Kita tak bisa terus berpikiran akan sesuatu yang semua orang tahu tak akan terjadi, setidaknya dalam beberapa tahun ke depan," kata Obama.