Rabu 25 Mar 2015 16:54 WIB

Proyek Kapal Selam Australia Telan 38,8 Miliar Dolar AS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Kapal selam, ilustrasi
Foto: irib
Kapal selam, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Australia menggandeng Jerman, Prancis dan Jepang untuk membangun armada kapal selam barunya, Rabu (25/3). Proyek yang telah lama mengalami penundaan itu bernilai 50 miliar dolar Australia atau setara 38,8 miliar dolar AS.

Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews mengatakan Jerman, Prancis dan Jepang telah menjadi rekan paling potensial untuk proyek tersebut. Kapal selam baru ini akan menggantikan enam kapal laut kelas Collins Australia yang telah menua.

''Akan ada evaluasi yang memakan waktu hingga sedikitnya 10 bulan, kemudian Departemen Pertahanan akan merekomendasikan penawar terbaik pada pemerintah,'' kata Andrews dalam konferensi pejabat dan politisi angkatan laut Australia di Adelaide, Rabu (25/3).

Seorang sumber dari industri mengatakan surat telah disiapkan untuk para penawar yang berisi persyaratan. Termasuk di dalamnya, konsep desain harus diserahkan dalam enam bulan dan keterangan sejauh mana penawar terlibat dalam program di industri Australia.

ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) dari Jerman dan kontraktor angkatan laut milik pemerintah Prancis DCNS menunjukan ketertarikan dalam tender. Mereka mengatakan akan membantu membangun Australia.

TKMS bahkan mengatakan mereka telah mendapat kontraknya. ''Kami telah menerima rancangan kontrak. Kami telah mendapat penyataan kerja,'' kata Ketua Eksekutif TKMS Australia Philip Stanford dalam wawancara di acara Future Submarine Summit.

Stanford mengatakan mereka telah mendapat semua deskripsi pekerjaan tentang apa yang harus dilakukan. ''Mereka telah mengirimkan spesifikasi kinerja fungsional melalui jalur terpercaya, ini benar-benar seperti yang dibicarakan,'' kata dia.

Kepala Organisasi Pertahanan Material militer Australia Harry Dunstall mengatakan pada konferensi setelah kontrak penawaran ditandatangani, akan ada periode persiapan selama delapan bulan. Perusahaan akan mempersiapkan proposal desain awal mereka dan menyampaikannya kepada pemerintah untuk dipertimbangkan.

Selain tiga negara tersebut di atas, Swedia diikutsertakan atas saran pemimpin Partai Buruh Bill Shorten. Dalam proposal Shorten, proses 12-18 bulan awal akan dimulai dengan Jerman, Prancis, Jepang dan Swedia. Masing-masing akan menerima tujuh juta dolar AS dari Australia untuk keterlibatan mereka.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement