REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Proses pemilahan daur ulang sampah di Australia Selatan kini menggunakan teknologi otomatis. Penggunaan teknologi modern dihadapkan dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan upaya daur ulang di kawasan itu.
Menteri Lingkungan Ian Hunter membuka fasilitas daur ulang di Pooraka, Adelaide yang dapat memindai barcode dari wadah plastik air minum dan kaleng yang bisa di daur ulang.
"Teknologi ini akan meningkatkan efisiensi dalam proses pemindaian kontainer, membantu pekerja di pusat pemrosesan limbah di Australia Selatan hingga 15% dari volume proses daur ulang di negara bagian ini," katanya baru-baru ini.
Asosiasi pramuka di Australia Selatan saat ini mengelola 10 pusat pemrosesan dan sedang melakukan penggalangan dana untuk remaja dan program relawan.
Hunter mengatakan keterlibatan anggota pramuka dalam usaha melakukan daur ulang telah berhasil menghasilkan keuntungan tahunan sebesar $24 juta dan mempekerjakan sekitar 100 orang.
Dirinya berharap teknologi otomatis ini akan memungkinkan fasilitas daur ulang berdiri dibeberapa lokasi lagi di Australia Selatan.
Gerakan pramuka telah berhasil menggalang dana melalui usaha daur ulang selama 35 tahun dan menangani tidak hanya kota plastik bekas minuman, tapi juga besi dan surat kabar.
Australia Selatan meloloskan UU yang membolehkan menimbun wadah botol minuman ringan dan kaleng pada tahun 1978.
Belakangan ini wadah itu laku dijual kembali sebesar 10 sen, dua kali lipat dari jumlah yang ditawarkan pertama kali.
Asosiasi pramuka Australia Selatan berencana membuka pusat daur ulang otomatis lain di Edinburgh Utara dan juga Adelaide Utara dalam waktu dekat.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement