Kamis 26 Mar 2015 01:20 WIB

Penghormatan Terakhir Warga Singapura pada Lee Kuan Yew

Lee Kuan Yew
Foto: AP/Matt Rourke
Lee Kuan Yew

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Warga Singapura menangis di jalanan dan ribuan antre pada Rabu (25/3) untuk menghormati pendiri dan pemimpin negara Lee Kuan Yew setelah peti jenazahnya, berselimut bendera, dibawa dengan kereta pengangkut artileri dari rumahnya ke gedung Parlemen Singapura untuk pelayatan umum.

"Lebih dari 26.000 orang melewati peti jenazah itu sebelum matahari terbenam," kata juru bicara pemerintah kepada AFP. Ribuan lagi dilaporkan berbaris di luar, meskipun ada pemberitahuan bahwa mereka dapat menghabiskan delapan jam untuk melihat peti jenazah tersebut.

Sesudah dua hari untuk perkabungan keluarga, peti jenazah Lee pada Rabu pagi dibawa dari gugus Istana pemerintah, tempat Lee berdasawarsa bekerja sebagai perdana menteri dan penasihat kabinet, ke gedung parlemen. Ia disemayamkan di sana hingga akhir pekan.

Tokoh disegani berusia 91 tahun itu meninggal pada Senin pekan ini. Setelah setengah abad dalam pemerintahan, saat negara-kota itu berubah dari jajahan Inggris jauh dan miskin menjadi salah satu masyarakat terkaya di dunia.

Pemerintah pimpinan putranya, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, terkejut dengan jumlah pelayat pada hari pertama. Ia mengumumkan bahwa Gedung Parlemen akan buka 24 jam sehari hingga Sabtu malam untuk memberikan kepada masyarakat melakukan penghormatan terakhir.

Lee akan diperabukan pada Ahad sesudah pemakaman kenegaraan, yang diperkirakan dihadiri beberapa pemimpin Asia-Pasifik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement