REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Seorang ibu tunggal di Eastern Washington, Amerika Serikat baru menyadari bahwa dirinya menyewa rumah yang sebelumnya pernah dihuni oleh anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pejabat pemerintah setempat pun sempat mengerahkan 100 personel kepolisian untuk mengepung rumah itu.
Wanita yang menolak dituliskan namanya ini tidak menerima wawancara lebih detail dari media sebab dirinya tidak ada dalam daftar pencarian khusus. Dia hanya kebetulan saja menyewa rumah yang menjadi milik salah satu anggota ISIS.
"Aku hanya bingung. Aku tidak tahu apa yang kupikirkan," katanya, dilansir dari KHQ, Kamis (26/3).
Wanita ini mengaku pindah ke rumah itu Sabtu pekan lalu. Dia mendapatkan informasi rumah sewa itu dari kartu nama yang terjepit di pintu rumahnya.
Ibu tiga anak ini bahkan masih memiliki puluhan kotak dan tas setelah pindahan yang belum dibongkar. Kamar tidur untuk tiga anaknya juga masih belum selesai ditata.
"Aku seperti dilempar ke dunia yang membuatkan pusing," kata wanita itu.
Wanita ini mengatakan dia berencana menunggu beberapa hari lagi dan mengumpulkan informasi lebih banyak tentang keputusan selanjutnya.
Dia menyukai lingkungan di tempat tinggalnya sekarang yang tenang. Dia tak berencana pindah ke rumah lainnya, kecuali memang diharuskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
