Kamis 26 Mar 2015 12:23 WIB

Atlet Korut Diminta Gunakan Strategi Gerilya Anti-Jepang

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Didi Purwadi
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Foto: AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, mendesak para atletnya untuk mengadopsi taktik "guerrila-style" atau serangan gerilya. Itu merupakan upaya Kim untuk meningkatkan nama negaranya yang tertinggal di panggung olahraga dunia.

Dalam sebuah surat untuk pertemuan nasional olahragawan dan pejabat setempat, Kim yang juga penggemar olahraga menyesalkan kenyataan bahwa Korut berada di belakang negara lain, baik dalam ilmu maupun strategi olahraga.

Padahal, tulisnya, olahraga memberi kesempatan penting untuk mempromosikan negaranya di luar negeri. "Pada masa damai, hanya atlet yang dapat mengibarkan bendera nasional DPRK di langit negara lain," ujar Kim dalam surat yang dikutip kantor berita resmi KCNA, Kamis (26/3).

Seperti diberitakan AFP, negara menjanjikan akan mendukung dan mengubah Korut menjadi lokomotif olahraga dalam beberapa tahun kedepan. Kim mengatakan, perang melawan penjajahan Jepang atas Semenanjung Korea dapat dijadikan sebuah inspirasi.

"Pejabat olahraga dan pelatih harus menerapkan taktik serangan gerilyan anti Jepang di setiap event olahraga untuk mengambil inisiatif dalam setiap pertandingan dan kemenangan," katanya.

Dalam sejarahnya, kakek Kim, Kim II-Sung rupanya memegang peran penting. Ia bertindak sebagai pemimpin perang gerilya anti Jepang sebelum menjadi terkenal dan menjadi bapak pendiri negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement