Kamis 26 Mar 2015 16:55 WIB

PBB: Warga Palestina Tewas pada 2014 Tertinggi Sejak 1967

bendera palestina
Foto: www.worldbulletin.net
bendera palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (26/3) melaporkan jumlah warga Palestina yang tewas pada 2014 akibat perang dengan Israel tertinggi sejak 1967. Tahun 1967 merupakan awal Israel berkuasa atas Tepi Barat, Jalur Gaza dan wilayah di Yerusalem timur, setelah Perang Enam Hari.

"Penderitaan 1,8 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza meningkat dan mengalami keadaan terburuk sejak 1967," kata Kantor PBB untuk Koordinasi urusan Kemanusiaan (OCHA).

Dijelaskan, lebih dari 1.500 warga Palestina tewas pada 2014, 550 di antaranya adalah anak-anak, lebih dari 11.000 cedera dan sekitar 100.000 orang kehilangan tempat tinggal.

"Kehidupan warga Palestina, keselamatan dan kebebasannya kerap mengalami ancaman," kata OCHA.

OCHA menambahkan, dari jumlah tersebut, 1.215 warga Palestina terpaksa pindah karena rumahnya hancur akibat perang dan pelanggaran hukum internasional oleh kedua pihak yang bertikai.

OCHA juga mencatat beberapa korban tewas di pihak Israel sebanyak 73 orang yang kebanyakan adalah tentara.

"Lima warga sipil Israel tewas, termasuk anak-anak dan petugas keamanan," kata OCHA.

Laporan OCHA itu berjudul "Kehidupan Terbelah", yang di dalamnya juga menyeru kedua pihak bertikai menahan diri.

"Kedua pihak harus memenuhi tanggung jawab dengan bertempur sesuai dengan hukum internasional yang melindungi semua penduduk sipil dan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan," kata lembaga tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement