REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH-- Arab Saudi pada Kamis (26/3) membantah bahwa negara itu memiliki keinginan bagi operasi militer darat di Yaman, demikian laporan media Daring Sabq.
Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi memulai serangan udara mereka pada Kamis pagi di Yaman, termasuk terhadap Ibu Kota Yaman, Sana'a, kubu kelompok Al-Houthi di Provinsi Saada dan Provinsi Lahj di Yaman Selatan.
Komandan Operasi Badai Penentu pada Kamis mengeluarkan pernyataan tersebut dalam satu taklimat di Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi. Ia mengatakan semua prajurit sudah siap bagi operasi darurat, sementara pada saat ini serangan udara akan menjadi operasi utama, demikian laporan Xinhua, Jumat (27/3).
Komandan itu mengatakan tahap pertama operasi tersebut ialah untuk mengalahkan pertahanan udara milisi Al-Houthi dan menyerang pangkalan pasukan udara untuk menghancurkan rudal, pusat komando dan pesawat kelompok Syiah tersebut.
Juru Bicara Militer Operasi itu Kolonel Ahmed Asiri mengatakan Arab Saudi takkan membiarkan petempur Al-Houthi mendapat bantuan atau pasokan apa pun. Ia mengatakan petempur Al-Houthi berusaha bergerak ke perbatasan di bagian selatan Arab Saudi, tapi pasukan militer mencegah gerak maju mereka.