Ahad 29 Mar 2015 14:55 WIB

MUI: Indonesia Berpeluang Damaikan Arab-Iran di Yaman

Rep: C83/ Red: Erik Purnama Putra
Kelompok Houthi yang saat ini menguasai Yaman.
Foto: Reuters
Kelompok Houthi yang saat ini menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan pemerintah Indonesia berpeluang untuk memprakarsai perdamaian antara Arab Saudi dan Yaman. Ketua MUI bidang Luar Negeri, Muhyidin Djunaedi. mengatakan, peluang tersebut dapat terlihat dari hubungan Indonesia dengan Iran dan Arab Saudi yang berjalan baik.

Sehingga Indonesia tidak akan berpihak ke kubu manapun dan dapat bersifat netral. Selain itu, sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya berperan aktif untuk melakukan sesuatu agar konflik segera berakhir. Salah satunya melakukan langkah-langkah perdamaian dengan menjadi negosiator.

Dia melanjutkan, momentum perdamaian kedua negara tersebut dapat dilakukan Indonesia saat penyelenggaraan Konfrensi Asia-Afrika. "Ini momentum terbaik indonesia untuk menunjukan perannya di global. Sangat berpeluang jika presiden cukup berani menjadi negoisasi. Bisa diadakan di Jakarta atau Bandung. Jadi tidak harus di negara Arab atau Yaman," ujar Muhyidin kepada Republika, Ahad (29/3).

Diaa menambahkan, konflik yang terjadi di Yaman murni karena masalah perebutan kekuasaan yang dilakukan secara tidak sah oleh pasukan Houthi. Konflik itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan Sunni dan Syiah.

Sebelumnya diberitakan, Arab Saudi mulai membangun kekuatan militer di wilayah dekat perbatasan dengan Yaman. Sikap ini diambil tak lama setelah Pemerintahan Yaman yang dipimpin Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi meminta bantuan militer negara Teluk untuk mengadang laju pemberontak Houthi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement