Senin 30 Mar 2015 13:17 WIB

Nigeria Lanjutkan Penghitungan Suara Pemilu

Rep: c23/ Red: Ani Nursalikah
Petugas memeriksa kotak suara dalam pemilihan umum Nigeria yang berlangsung Sabtu (28/3) hingga Ahad (29/3)
Foto: AFP
Petugas memeriksa kotak suara dalam pemilihan umum Nigeria yang berlangsung Sabtu (28/3) hingga Ahad (29/3)

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Setelah gagal menghitung suara dalam pemilihan umum karena permasalahan teknologi baru yang kontroversial, Nigeria melanjutkan penghitungan di hari kedua.

Presiden Goodluck Jonathan menghadapi perlawanan keras dari mantan penguasa militer, Muhammadu Buhari. Pemilih yang tidak memberikan suara karena masalah teknis pada Sabtu, kembali ke tempat pemungutan suara (TPS) pada Ahad.

“Sekitar 300 dari 150 ribu TPS dibuka pada Ahad untuk mengakreditasi pemilih setelah perangkat genggam pembaca kartu identitas biometrik gagal,” kata Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nigeria, seperti diberitakan Al Jazeera, Senin (30/3).

Meskipun Nigeria menjadi tempat kekerasan Boko Haram dan kerusuhan lainnya yang sporadis, Sekretariat Jendral PBB Ban Ki Moon, memuji pelaksanaan pemungutan suara pada Ahad. Dia juga menghimbau warga Nigeria tetap tenang agar kerusuhan yang mematikan tidak terulang.

Lebih dari 40 juta dolar telah dikucurkan Komisi Pemilihan Umum untuk penyelenggaraan pemilu tersebut. Sekitar 60 juta orang telah mengumpulkan kartu pemilihnya untuk berpartisipasi. Lebih dari 120 ribu TPS telah didirikan di seluruh wilayah Nigeria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement