Senin 30 Mar 2015 20:53 WIB

Hewan Ternyata Bisa Deteksi Gempa Bumi

Rep: C24/ Red: Nasih Nasrullah
Seorang ibu merapat dan menangis setelah gempa besar melanda Cina Barat
Foto: AP
Seorang ibu merapat dan menangis setelah gempa besar melanda Cina Barat

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah studi menunjukkan fakta mengejutkan, ternyata hewan bisa mendeteksi gempa bumi. Ini setelah kamera pengintai yang diletakkan di Yanachaga, Taman Nasional Peru menangkap pergerakan tak biasa dari sejumlah binatang yang berada di taman itu, 23 hari sebelum Gempa Contamana 2011 terjadi. Terjadi penurunan frekuensi aktivitas hewan selama masa tersebut. Bahkan kamera tidak merekam gerakan apapun lima sampai tujuh hari jelang gempa.  

Peneliti utama dari Anglia Ruskin University, Dr Rachel Grant menjelaskan semula fenomena ini tak akan terjadi. Mengingat jarak antara titik gempa dengan lokasi Yanachaga. Tetapi, faktanya cukup menakjubkan. Hasil analisis menunjukkan aktivitas hewan menurun sebelum gempa."Saya benar-benar terkejut sugguh menakjubkan," katanya.        

Grant memperkirakan, pergerakan hewan tersebut akibat gelombang listrik yang muncul di udara. Terdapat ion positif, molekul bermuatan listrik yang dilepaskan ke udara oleh bebatuan di bawah tekanan. Ion-ion ini diyakini membuat hewan, terutama tikus dan makhluk lain hidup di dalam tanah, merasa tidak nyaman dan meninggalkan daerah tersebut.Hewan-hewan itu diduga mencari tempat rendah untuk menghindari tekanan tersebut.

Ion positif memang tak seperti namanya tampak menyenangkan. Tetapi, riilnya ion positif justru dapat memicu sakit kepala, agitasi, hiperaktif dan kebingungan pada manusia dan hewan. Para peneliti mengklaim, temuan ini bisa membantu memprediksi gempa dengan hasil yang lebih akurat dalam tempo yang singkat.     

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement