REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Puluhan, bahkan mungkin ratusan kepala manusia berakhir terpenggal di sisi tajam pedang algojo ISIS. Pilot Yordania, wartawan, hingga puluhan penganut Kristen Koptik di Mesir jadi tumbal tajamnya pedang pasukan politik Abu Bakar Al-Baghdadi.
Banyak yang bertanya, mengapa algojo ISIS begitu keji dan bisa tak semanusiawi itu memenggal kepala-kepala korban tahanannya. Selain doktrin dan cuci otak yang maha hebat, ternyata para algojo ISIS melakukan pemenggalan dalam pengaruh obat.
"Kami memakan beberapa pil sehingga kami mati rasa," ujar Hussein Ali Syaddad, salah satu militan ISIS dalam wawancara ekslusif dengan Rudaw, Senin (30/3).
Menurutnya, obat itu hampir mirip dengan sejumlah obat lainnya yang mereka konsumsi saat bersiap terjun ke medan perang. Obat semacam Zolan, yang menghilangkan rasa cemas dan takut.
"Dengan obat itu kami melihat sebuah tank tak lebih dari sekadar capung," ujar mantan pejuang yang sebelumnya mengurus sektor perakitan bom tersebut.
Hussein sendiri mengaku telah membunuh tujuh orang tahanannya baik lewat peluru tajam maupun pedang. Menurutnya, hal itu mesti dilakukan. Sebab jika menolak, ia sendiri yang akan dipenggal oleh kawanan ISIS lainnya.
"Mereka (ISIS) meyakinkanku bahwa membunuh adalah jihad," ujarnya. Usai dua bulan terpisah dari ISIS, ia mengaku semua yang telah dilakukannya adalah kesalahan besar. Husein mengaku telah bertobat.