REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Selama masa peralihan dari pelaksanaan Sasaran Pembangunan Milenium (MDG) ke pelaksanaan Sasaran Pembangunan Berkesinambungan (SDG), dunia menghadapi kesempatan besar untuk mendorong tindakan bagi perlindungan kesehatan perempuan, pemuda dan anak-anak.
Manager Senior di Kantor Pelaksana Sekretaris Jenderal PBB bagi Gagasan Perempuan dan Anak Nana Taona Kuo mengeluarkan pernyataan itu di sisi acara Sidang Uni Antarparlemen (IPU) Ke-132 yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam.
Menurut Nana, untuk meningkatkan keefektifan kegiatan pada tahap baru, pemerintah di seluruh dunia perlu mewujudkan sasaran mengenai kesehatan menjadi rangkaian sasaran dan tujuan SDG, dengan semangat yang berpusat pada manusia.
Direktur Penelitian dan Kesehatan Reproduksi di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Marleen Temmerman menyerukan untuk sepenuhnya menghentikan kematian pada ibu dan anak akibat penyakit yang bisa dicegah, teutama dalam 24 jam setelah kelahiran. Dia juga meminta untuk mendorong keluarga berencana untuk mencegah kehamilan yang tak diinginkan dan aborsi pada orang dewasa.
Temmerman mengaskan perlunya mendorong tindakan yang lebih kuat oleh pemerintah, parlemen, organisasi dan perorangan dalam menjamin dan meningkatkan kesehatan perempuan, pemuda dan anak-anak.
Sidang IPU Ke-132 itu berlangsung sejak Sabtu (28/3) sampai Rabu.