REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH-- Arab Saudi pada Selasa (31/3) mengumumkan operasi militer darat terhadap kelompok gerilyawan Al-Houthi di Yaman tak diperlukan saat ini, sebab pasokan milisi itu telah terputus, demikian laporan Al-Arabiya.
Juru Bicara bagi operasi tersebut Brigadir Ahmed Al-Asiri mengatakan dalam satu taklimat harian pasukan koalisi telah melancarkan gempuran sengit terhadap petempur Al-Houthi di Saada. Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, katanya, juga telah menggagalkan upaya kelompok Syiah Yaman tersebut untuk bergerak maju ke Aden dan tempat lain guna melancarkan serangan rudal.
Al-Asiri menegaskan pasukan darat Arab Saudi menjaga perbatasan dengan Yaman, demikian laporan Xinhua, Rabu (1/4). Sementara itu pasukan laut, tambahnya, berpatroli di pelabuhan Yaman, dan pasukan udara terbang di wilayah udara Yaman sepanjang hari guna mencegah jatuhnya korban jiwa di pihak warga sipil.
Ia mengungkapkan Bandar Udara Najran di Kabupaten Arab Saudi Selatan untuk sementara ditutup pada Selasa akibat penembakan secara membabi-buta di sekitar bandar udara itu. Pada Senin (30/3) Arab Saudi mengumumkan koalisi pimpinannya sepenuhnya menguasai pelabuhan di Yaman, dalam Operasi Badai Penentu melawan petempur Al-Houthi, demikian laporan Al-Arabiya.
Birgadir Al-Asiri mengatakan dalam taklimat harian koalisi pimpinan Arab Saudi --yang diikuti oleh 10 negara-- melancarkan operasi laut. Koalisi tersebut menguasai pelabuhan di Yaman, dan semua kapal yang datang dan pergi dari semua pelabuhan itu diperiksa.
Ia juga mengatakan petempur Al-Houthi melancarkan serangan rudal balistik tapi gagal mengenai satu pusat Arab Saudi di perbatasan. "Milisi Al-Houthi menembakkan rudal di Sana'a tapi rudal tersebut jatuh karena gangguan teknik, dan pasukan koalisi segera menyerbu daerah itu serta menghancurkannya."
Juru bicara itu mengatakan sasaran koalisi pimpinan Arab Saudi saat ini ialah menghancurkan semua rudal balistik dan menghentikan petempur Al-Houthi bergerak maju ke arah Aden. Sementara itu kelompok Syiah Yaman tersebut mengumpulkan senjata untuk menyerang pemerintah Yaman dan negara tetangganya.
Arab Saudi dan negara lain anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) melancarkan serangan udara ke posisi Al-Houthi di Yaman pada Kamis, 26 Maret. Tindakan tersebut dikutuk oleh Iran tapi didukung oleh Amerika Serikat, Mesir, Jordania dan Maroko.