REPUBLIKA.CO.ID, MAROKO -- Pihak berwenang Maroko, Rabu (1/4) waktu setempat, membongkar kelompok di kota Fez yang merekrut pejuang untuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kementerian Dalam Negeri mengatakan kepala sel mempertahankan hubungan yang kuat dengan kepemimpinan ISIS dan dikirim ke kamp-kamp pelatihan Maroko di dua negara, di mana mereka menerima pelatihan intensif dalam penanganan senjata.
"Para anggota sel perekrutan ini telah menerima dana asing yang signifikan untuk biaya yang diperlukan untuk memungkinkan perjalanan dan pergerakan pejuang tersebut," kata pernyataan kementerian tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Penangkapan itu dilakukan oleh Biro Pusat Investigasi Yudisial. Badan tersebut diresmikan tahun ini sebagai bagian dari upaya Maroko melawan terorisme.
Mereka datang setelah jihadis yang mengaku milik ISIS menewaskan 21 wisatawan asing dan seorang polisi dalam serangan bulan lalu di Bardo Museum Nasional Tunisia.
Maroko, yang berjaga-jaga terhadap serangan tersebut, membanggakan diri menjadi benteng melawan ekstremisme Islam dengan satuan dan pelatihan imam anti-jihad untuk memberitakan toleransi.
Sejak tahun 2002, lebih dari 130 sel teroris telah dibongkar, 2.720 tersangka ditangkap dan 276 plot digagalkan, kata kementerian itu.
Menurut International Centre yang berbasis di Inggris untuk Studi Radikalisasi, sekitar 2.000 orang Maroko diperkirakan akan bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
