REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE -- Amerika Serikat akan meninggalkan pembicaraan nuklir Iran, jika tidak juga mencapai kesepakatan. Namun, Negeri Paman Sam itu akan terus berupaya membantu kemajuan dalam pembicaraan tersebut.
Dilansir Al-Jazirah Rabu (1/3), juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan pembicaraan Iran dan enam kekuatan dunia di Lausanne diperpanjang hingga Kamis (2/3). Langkah ini dilakukan dalam upaya menuntaskan kesepakatan untuk membatasi program nuklit Teheran.
"Sepertinya ya, pembicaraan yang dilanjutkan akan menjadi produktif dan kemajuan sedang dibuat," kata Earnest.
Earnest menambahkan, selama pembicaraan dilakukan serius dan membuat kemajuan maka AS tak akan sewenang-wenang meninggalkan pembicaraan. Tapi menurutnya, saat pembicaraan dirasa tak lagi dapat membuahkan hasil maka AS dan masyarakat internasional siap untuk meninggalkan pembicaraan.
Ia menambahkan, Presiden Barack Obama akan membuat penjelasan pada publik terkait negosiasi. Baik itu sukses atau pun tidak. Sementara Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan akan tetap berada di Lausanne sampai Kamis.