REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menjadi raja tidak selamanya bahagia. Dalam catatan sejarah, tak sedikit raja yang pernah memerintah di seluruh dunia mengalami kelainan mental, hingga penyakit bawaan.
Salah satunya keluarga Kerajaan Caligula di Roma, Italia. Keluarga kerajaan itu banyak yang dibunuh untuk merebut kursi kaisar. Termasuk ayah, ibu, dan dua saudara Raja Caligula. Nero juga membunuh ibu dan istri pertamanya.
Kedua kaisar ini begitu dibenci orang-orang dan semua referensi mereka dihapus dari dokumentasi resmi Romawi. Banyak raja di dunia yang gila karena kursi raja.
Dilansir dari Did You Know, Kamis (2/4), Raja Prancis, Clovis II menjadi gila setelah mencuri lengan seorang martir. Cucu tertuanya, Childeric III dikenal sebagai seorang idiot.
Ibu dari Louis IX mengeluh bahwa dia tak bisa mendengarkan apa yang dipikirkannya. Anaknya, Robert of Clermont gila setelah kepalanya dipukul dengan palu.
Charles VI yang disebut 'Si Gila Charles' memerintah Prancis dari 1380 sampai 1415. Charles percaya ia terbuat dari kaca. Karenanya, ia menyelipkan jeruji besi ke dalam bajunya untuk mencegah tubuhnya pecah.
Raja Habsburg dari Spanyol secara mental tidak stabil. Nenek moyangnya melakukan perkawinan sedarah turun temurun. Pernikahan incest ini mengakibatkan mental dan fisik keturunannya, Raja Carlos II cacat.
Porsi kepala dan dagunya kebesaran dan tak seimbang dengan tubuhnya, sehingga ia terlihat seperti lukisan karikatur. Hal itu membuatnya tak bisa mengunyah dan nyaris tak bisa bicara.
Beberapa raja di Inggris menjadi gila akibat kelainan darah yang menyebabkan asam urat dan gangguan mental. Raja yang paling terkenal adalah Mad George III yang memerintah Inggris diabad ke-18.
George menderita porfiria, penyakit menjengkelkan yang mengganggu pemerintahnya sejak 1765. George meninggal dalam keadaan buta dan tuli diakhir 1820.
Amerika Serikat sempat memiliki seorang raja, Kaisar Norton I yang menyatakan ia seorang Kaisar AS dan pelindung Meksiko pada 1859. Dia memploklamirkan negara sendiri yang diterbitkan di surat kabar San Fransisco dan mengirimkan surat untuk Abraham Lincoln dan Ratu Victoria.