REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN -- Kelompok Alqaidah menyerbu sebuah penjara di tenggara Yaman, dan membebaskan beberapa ratus narapidana termasuk salah satu pemimpin mereka, pada Kamis (2/4).
Alqaidah memanfaatkan kondisi Yaman yang tengah dilanda perang antara loyalis Presiden Abdrabbu Mansour Hadi dengan pemberontak Houthi.
Dilansir dari AFP, seorang pejabat keamanan setempat mengatakan Khalid Batarfi, seorang tokoh senior Alqaidah yang telah ditahan selama lebih dari empat tahun, termasuk di antara lebih dari 300 tahanan yang melarikan diri dari penjara di provinsi Hadramawt.
Saat ini para pemberontak Houthi yang didukung Iran yang dan juga tentara loyalis mantan presiden Ali Abdullah Saleh bergerak maju hingga istana presiden, di Aden.
Sebelumnya mereka sudah merebut distrik utama Khor Maksar, yaitu rumah bagi beberapa konsulat asing dan kantor PBB.
Setidaknya 19 orang tewas dalam bentrokan antara pemberontak Houthi dengan warga bersenjata dan milisi lokal, kata para pejabat, Rabu (1/4)
Hadi sempat melarikan diri ke kota Aden di Yaman bagian selatan. Ini setelah ibu kota Sanaa direbut oleh pemberontak Houthi, februari lalu. Tapi dia kemudian kembali melarikan diri ke Saudi setelah pemberontak Houthi bergerak maju mendekati Aden.