Jumat 03 Apr 2015 13:55 WIB

Iran Setuju Bekukan Pengayaan Uranium Selama 15 Tahun

 Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE -- Iran dan AS akhirnya mencapai kesepakatan awal kerangka kerja nuklir Iran, Kamis (2/4).

Berdasarkan parameter yang diungkapkan Pemerintah Presiden AS Barack Obama, Iran setuju mengurangi mesin sentrifugal yang dipasangnya jadi 6.104 dari 19.000, membekukan pengayaan uranium lebih dari 3,67 persen selama sedikitnya 15 tahun dan memangkas simpanan pengayaan  uraniumnya dari 10 ribu kilogram menjadi 300 kilogram selama 15 tahun.

Selain itu, Iran mengizinkan akses rutin ke semua instalasi nuklirnya bagi pemeriksaan oleh Badan Tenaga Atom Internasional, setuju merancang kembali dan membangun kembali reaksi penelitian air berat di Arak, yang takkan memproduksi plutonium untuk senjata.

Sebagai imbalannya, AS dan Uni Eropa akan membekukan sanksi atas Iran, bersama dengan pencabutan semua resolusi sanksi Dewan Keamanan PBB.

Para perunding memperpanjang pembicaraan maraton nuklir Iran sampai Kamis setelah tenggat 31 Maret lewat tanpa kesepakatan. Tak ada terobosan yang diumumkan pada hari pertama April.

Iran dan kelompok P5+1 melanjutkan pembicaraan selama satu pekan mereka pada Rabu (1/4), setelah tenggat 31 Maret bagi dicapainya kesepakatan kerangka kerja lewat.

Pada 24 November 2013, negara besar di dunia dan Iran mencapai kesepakatan pertama mengenai program nuklir Iran.

Sejak itu, para perunding telah dua kali melewati  tenggat yang ditetapkan bagi kesepakatan akhir dan menyeluruh, masing-masing pada Juni dan November tahun lalu. Mereka kemudian menetapkan 31 Maret 2015 sebagai tenggat baru bagi kesepakatan kerangka kerja politik dan 30 Juni untuk kesepakatan akhir.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement