REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Korea Utara menembakkan proyektil jarak pendek ke laut selama dua hari berturut-turut. Pejabat Korea Selatan mengatakan bila itu dilakukan sebagai protes berlangsungnya latihan militer antara Korsel dan Amerika Serikat.
Korut, dikutip dari laman Associated Press, menganggap latihan militer tersebut merupakan latihan untuk invasi. Namun, Korsel dan AS telah berulang kali mengatakan bila latihan tersebut merupakan latihan pertahanan di alam. Latihan gabungan tersebut dimulai awal bulan lalu dan akan berakhir 24 April nanti.
Staf Gabungan Korsel mengatakan dalam sebuah pernyataan, sebanyak empat proyektil dengan jangkauan 140 km ditembakkan ke perairan lepas pantai barat Korut pada, Jumat (3/4).
Korut biasanya merespon latihan gabungan Korsel-AS dengan menggelar latihan sendiri yang melibatkan rudal dan meluncurkan roket. Para pejabat Korsel mengatakan, bulan lalu Korut telah menembakkan rudal ke laut setidaknya dua kali.
Awal tahun ini, Korut menyatakan bila pihaknya bersedia untuk memberlakukan moratorium sementara pada uji nuklirnya jika Washington membatalkan latihan. Namun AS menolak tawaran tersebut.