REPUBLIKA.CO.ID,LOS ANGELES -- Peneliti University of Illinois Profesor Travis Dixon menemukan bahwa  jaringan berita nasional Amerika Serikat sering menggambarkan bahwa Muslim adalah teroris.

"Bicara tentang kejahatan dengan cara yang akurat. Anda tidak dapat membuat orang penentuan sebagai warga negara kecuali Anda memiliki informasi yang baik," ujar Dixon dilansir OnIslam.net, Sabtu (4/4).

Menurut temuannya, 81 persen Muslim dituduh teroris oleh media setempat, sedangkan menurut data dari FBI hanya 6 persen saja.

Semenjak serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, Muslim AS yang diperkirakan berjumlah antara 6-8 juta mengeluhkan diskriminasi dan stereotipe karena berpakaian Muslim atau beridentitas Islam.

Pada bulan Agustus 2011, laporan AS dikeluarkan menggambarkan sekelompok yayasan, think tank dan blogger sebagai pemain utama di balik kampanye 10 tahun untuk mempromosikan ketakutan terhadap Islam dan Muslim di Amerika Serikat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika