REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Loyalis Presiden terguling Yaman Abdrabbuh Mansour Hadi,memukul mundur kelompok pemberontak Houthi dari kota bagian selatan Aden, pada Sabtu (4/4).
Sebelumnya dalam sepekan ini, kelompok Houthi berhasil mendesak kubu presiden terguling, hingga mencapai jantung kota Aden dengan tank dan kendaraan bersenjata.
Namun pada Jumat, mereka didesak oleh pasukan loyalis Hadi. Mereka mendapat bantuan senjata udara dan alat komunikasi dari koalisi yang dipimpin Saudi.
Saudi juga terus melancarkan serangan udara. Sementara, kota pelabuhan Mukalla di tenggara Yaman jatuh pada militan Al Kaidah. Mereka berhasil mengambil alih basis militer.
''Al Kaidah mengambil alih markas militer di wilayah 2 militer pada sore hari yang tanpa pengawasan,'' kata pihak militer seperi dikutip BBC.
Mukalla adalah ibukota provinsi terbesar Yaman, Hadramawt yang merupakan perbatasan dengan Arab Saudi. Pemerintah Saudi mengatakan operasi mereka adalah untuk melindungi legitimasi pemerintahan Presiden Hadi.
Hadi menyelamatkan diri ke Arab Saudi pada 25 Maret ketika pasukan militan mulai memasuki Aden. Di saat yang sama, Saudi mulai melakukan serangan udara memborbardir Yaman.
Saudi mengatakan mereka belum berencana menempatkan pasukan darat untuk saat ini. Menurut penasihan Saudi, pemerintah mengerahkan 150 ribu pasukan dan 100 pesawat perang untuk operasi di Yaman.
Sementara pendukung Presiden terdahulu Ali Abdullah Saleh melakukan demonstrasi pada Jumat di ibukota Sanaa. Mereka menolak serangan udara yang dilakukan koalisi Arab.