REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tim relawan yang dikirim Indonesia untuk membantu korban bencana Topan Pam di Republik Vanuatu rencananya akan berada di negara seluas 12.189 km persegi ini hingga 10 April mendatang. Tim relawan tersebut membawa dana bantuan dengan total 2 juta dolar Amerika Serikat.
Seperti dikethaui, tim relawan yang berjumlah 19 orang itu diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta. Dilepas Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, tim menggunakan dua pesawat yakni Cardig Boeing 737 dan Garuda Indonesia Airbus 330.
Terkait hal tersebut, Direktur Operasional Garuda Indonesia, Kapten Novianto Herupratomo mengatakan untuk mencapai daerah bencana tim harus beberapa kali melakukan transit. Novianto menjelaskan hal ini terpaksa dilakukan menyusul lapangan udara Vanuatu tidak bisa menampung pesawat model Airbus.
"Pertama dari sini transit di Biak, lalu lanjut ke Fiji. Dari Fiji, tim akan melanjutkan perjalanan ke Vanuatu lewat jalur laut," paparnya.
Sementara, tim relawan Indonesia terdiri dari personil dari BNPB, BPBD Papua dan Papua Barat, Kementerian Pembangunan Manusia dan Budaya, Kemenlu, Kemenkes, Kemensos, SRC Barat, PMI Pusat, dan wartawan.
Seperti diketahui, Topan Pam berkecepatan 320 km/jam melanda Republik Vanuatu pada 15 Maret lalu. Topan tersebut menghacurkan sekitar 70 persen kehidupan di pulau itu dan menelan 24 korban jiwa.
Sebelumnya, Republik Vanuatu merupakan pulau dengan total 266.937 jiwa yang terletak di timur Australia, sebelah timur Kaledonia Baru, sebelah Barat Fiji dan sebelah selatan kepulauan Solomon. Negara seluas 12.189 km persegi ini terdiri 83 pulau.