REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih yakin akan mencapai kesepakatan akhir mengenai program nuklir Iran seperti tenggat waktu yang telah ditentukan pada Juni mendatang. Meski demikian, Partai Republik Amerika Serikat (AS) skeptis kesepakatan tersebut telah mengancam atau akan menjatuhkan sanksi baru.
Tetapi Barack Obama telah mengupayakan untuk memenangkan kongres dari anggota kongres yang skeptis. “Obama telah berbicara dengan keempat peimpin kongres pada hari Jumat,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Eric Schultz, seperti dikutip BBC, Sabtu (4/4).
Schultz menjelaskan, jika kongres membubarkan kesepakatan tersebut tanpa didasari analisis pakar atau tanpa menawarkan alternatif yang masuk akal, maka AS akan disalahkan karena kegagalan diplomasi.
Sebelumnya, Presiden Iran, Hassan Rouhani, telah bersumpah akan mematuhi ketentuan perjanjian nuklir awal yang telah ditandatangani bersama enam negara kekuatan dunia. “Kesepakatan ini menandai langkah menuju perubahan hubungan Iran dengan dunia. Hari ini adalah hari yang akan tetap berada dalam memori sejarah bangsa Iran,” papar Rouhani usai menjalani kesepakatan, seperti dilaporkan BBC.
Namun, Rouhani diperkirakan akan menghadapi kritikus dari oposisinya, maskipun ulama memuji kesepakatan tersebut ketika shalat Jumat.