REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kelompok anti-rasis mengatakan, kelompok Reclaim Australia, yang menggelar demo anti-Islam, menyebar teori konspirasi. Mereka ikut turun ke jalan untuk mencegah pidato-pidato penuh kebencian di sebar luaskan.
Seperti dilansir Aljazirah, Sabtu (4/4), Koordinator Kelompok anti-rasis Mel Gregson mengatakan, kelompok Reclaim Australia telah menyebarkan teori konspirasi. Aksi reli yang dilakukan kelompokr tersebut menurut Gregson melibatkan orang-orang Muslim yang baik dalam gerakan politik minoritas.
"Menurut kami, berbahaya jika membiarkan pidato kebencian dilakukan di jalan-jalan di Melbourne," ungkapnya.
Gregson menambahkan, demonstrasi damai yang dilakukan bersama kelompoknya untuk menunjukkan bahawa orang Australia menerima menoritas dan tak ingin mengubah identitas budaya. Ia juga menyatakan kelompok tetap memegang nilai-nilai tradisional Australia.
Polisi diturunkan untuk mencegah bentrokan antara demonstran anti-rasis dan anti-Islam.
Sementara itu, sekitar 500-800 orang berkumpul di tengah hujan lebat di Martin Place di Sydney pada Sabtu. Mereka menggelar demonstrasi terbesar yang pernah diadakan disejumlah kota-kota penting dan pusat-pusat regional di Australia.
Salah seorang pembacara menyebut dirnya sebagai Patriot Australia mengatakan, dari sekitar 1,5 miliar Muslim yang hidup di planet ini 15-20 persennya merupakan ekstremis. Itu berarti menurutnya, ada sekitar 300 juta Muslim ekstremis yang berupaya menjatuhkan peradaban Barat.
"Muslim sekarang rata-rata memiliki 5-8 anak per keluarga. Jadi jumlah ekstremis terus bertambah," katanya.
Juru bicara Reclaim Australia Catherine Brennan mengatakan, mereka merupakan kelompok yang pro pada nilai-nilai Australia. Tapi menurutnya bukan berarti mereka anti-Muslim, ia menekankan kelompoknya hanya anti pada ekstremis Islam.
"Sejak kapan mencintai negara Anda dan mencintai nilai-nilai budaya menjadi rasis?" katanya.
Sementara di Melbourne, ketegangan antara pengunjuk rasa dan polisi terjadi. Polisi menangkap tiga orang, sementara satu orang pria di Hobart ditahan karena melakukan aksi penyerangan.
Sebelumnya Reclaim Australia mengatakan di situsnya, mereka ingin hukum Islam ilegal di Australia. Mereka meminta untuk melarang sertifikasi halal, melarang ajaran Islam di sekolah umum dan melarang penggunaan burqa atau variasinya.