REPUBLIKA.CO.ID, ALJAZAIR -- Aljazair mengevakuasi 160 warganya dari Yaman Sabtu (4/4). Evakuasi tersebut, di tengah situasi Yaman yang tak menentu pascaserangan Saudi ke negara tersebut.
Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika menyerukan evakuasi setelah memantau situasi keamanan yang memburuk di Yaman dalam beberapa hari terakhir, seperti yang dikemukakan Menteri Luar Negeri Aljazair, Ramtane Lamamra.
Kantor berita APS menyatakan 40 warga Tunisia, 15 Mauritians, delapan warga Libya, tiga warga Maroko dan Palestina juga diterbangkan ke luar dari ibu kota, Sanaa. Selanjutnya mereka dibawa terbang ke Kairo dengan pesawat yang disediakan maskapai nasional Aljazair, Air Algerie.
Saat ini Saudi telah membentuk koalisi militer yang beranggotakan negara-negara Arab Sunni untuk melawan pemberontak Houthi di Yaman. Negara seperti Yordania, Maroko, Sudan, dan Mesir turut bergabung dalam operasi militer tersebut. Sedangkan Aljazair mengambil sikap untuk tidak terlibat dalam operasi militer itu.