Senin 06 Apr 2015 09:18 WIB

Arab Saudi Izinkan Palang Merah Kirimkan Bantuan ke Yaman

Rep: melisa riska putri/ Red: Esthi Maharani
Komite Palang Merah Internasional (ICRC)
Foto: AP
Komite Palang Merah Internasional (ICRC)

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Komite Palang Merah Internasional berharap untuk bisa membawa obat-obatan penting dan relawan ke Yaman pada Senin (6/4) setelah mendapat izin dari koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi.

Koalisi militer tersebut telah melakukan serangan udara terhadap kelompok Houthi selama 11 hari dan banyak menjatuhkan korban sipil. Lembaga bantuan ICRC telah melakukan negosisasi selama hampir satu minggu untuk memberikan pasokan dan peralatan kesehatan ke untuk guna membantu para korban.

"Sekarang kami telah menerima izin dari koalisi untuk dua pesawat, satu membawa pasokan dan satunya mengangkut relawan," kata juru bicara ICRC, Sitara Jabeen.

ICRC berharap bila pesawat tersebut dapat mendarati di ibu kota Sana'a pada Senin (6/4) waktu setempat. Namun, ia masih menunggu persetujuan untuk mendatangkana tim bedah ICRC dengan perahu ke selatan kota Aden, di mana perempuan masih intens terjadi.

Di Riyadh, Arab Saudi, juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Ahmed Asseri mengatakan, pengaturan telah dibuat untuk setidaknya memberi satu bantuan pada Ahad pagi. Namun ICRC tidak mengindahkan hal itu dengan alasan pemberitahuan yang terlambat serta pesawat yang tak memadai untuk terbang dan mendarat di Yaman.

Menurutnya, koalisi telah mendirikan badan koordinasi khusus untuk pengiriman bantuan. Ia juga meminta LSM dan pemerintah untk bekera dengan badan tersebut guna memastikan bantuan kemanusiaan dapat dibawa ke Yaman dan warga negara asing di sana dapat dievakuasi dengan aman.

ICRC menyebarkan 300 relawan termasuk orang asing di Yaman, yang merupakan negara termiskin di semenanjung Arab. Pada Sabtu lalu, ICRC menyerukan jeda konflik selama 24 jam untuk memungkinkan bantuan mencapai para korban.

Sejauh ini, PBB mengatakan lebih dari 500 orang telah tewas dalam dua minggu serangan di Yaman tersebut.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement