REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS, Barack Obama, menegaskan solidaritas dengan sekutu lamanya Israel masih tinggi. Bahkan, di tengah-engah perbedaan pendapat soal Iran dan Palestina, pertahanan AS untuk Israel tak akan tergoyahkan.
Obama mengatakan ketika Israel melemah, maka dia telah gagal menjadi seorang presiden. ''Saya akan mengoreksi kegagalan saya, yang mendasar dari jabatan saya, jika ini konsekuensi dari pekerjaan saya, Israel menjadi lemah,'' ujar dia, seperti dikutip Straitstimes, Senin (6/4).
Dia merasa kegagalan tak hanya terjadi di wilayah strategis, tetapi juga kegagalan moral. Hingga saat ini tidak ada perbedaan pendapat antara Israel dan AS yang dapat mematahkan ikatan mereka.
Meski begitu Obama tetap melanjutkan perjanjian kerangka kerja program nuklir Iran ditengah penolakan Israel. Obama menganggap Israel wajar bersikap khawatir karena Iran musuhnya akan bertambah kuat.
Saat ini kedua pemimpin tersebut bentrok dalam proses perdamaian Timur Tengah. Israel menentang Negara Palestina, sementara AS sedang mencari solusi konflik dua negara. n Ratna Ajeng Tejomukti