REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Meski sentimen antiMuslim terus bermunculan, rasa ingin tahu orang-orang Prancis terhadap Islam justru semakin meningkat. Hal ini tampak dari peningkatan penjualan buku-buku Islam.
"Warga Prancis merasa kurang puas atas informasi yang mereka dapatkan dari media," ujar Direktur majalah Philosophie, Fabrice Gerschel, seperti dilansir laman Onislam, Selasa (7/4).
Dia juga mengaku penjualan kitab Alquran mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dibandingkan dengan 2014, buku-buku Islam terjual tiga kali lebih tinggi pada kuartal pertama 2015. Hal ini diungkap oleh Persatuan Nasional Toko-toko buku di Perancis.
Akademisi Prancis juga telah meresmikan program pendidikan tentang Islam. Upaya ini bertujuan agar terciptanya pemahaman yang lebih baik ihwal Islam di universitas-universitas Prancis.
Jumlah mualaf Islam di kalangan warga Prancis juga meningkat secara signifikan setelah serangan Charlie Hebdo. Imam Prancis melaporkan semakin banyak orang yang datang untuk masuk agama Islam.
Beberapa hari setelah serangan Charlie Hebdo, sutradara Prancis Isabelle Matic mengumumkan keputusannya masuk Islam di akun Facebooknya.
Sebuah studi Pew Research yang dirilis awal pekan ini menemukan jumlah umat Islam diperkirakan akan melampaui penganut Kristen sebanyak satu persen setelah 2070.